Blimbing (22/2) – SDTQ Al Ihsan melaksanakan kegiatan Sumatif Tengah Semester (STS) Genap, yakni ujian tengah semester, mulai Sabtu (22 Februari) hingga Kamis (27 Februari 2025). Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar santri selama setengah semester terakhir serta melatih kedisiplinan dan kejujuran dalam mengerjakan ujian.
Pelaksanaan STS dibuka dengan sholat dhuha berjamaah dan apel pagi yang diikuti oleh seluruh santri dan ustadz ustadzah. Sholat dhuha menjadi momen bagi santri untuk berdoa agar diberikan kelancaran dalam menghadapi ujian. Setelah itu, apel pagi digelar sebagai sarana pemberian arahan serta motivasi agar santri menghadapi ujian dengan semangat dan kepercayaan diri. Tak lupa pula Ustadzah Firda bagian kurikulum membacakan SK STS genap serta peraturan ujian.
Dalam sambutannya, Kepala SDTQ Al Ihsan menyampaikan pentingnya kejujuran dalam ujian serta kesiapan belajar santri. "Ujian ini bukan sekadar tentang nilai, tetapi juga tentang bagaimana kalian berusaha dan menjaga kejujuran dan usaha. Semoga STS ini menjadi pengalaman yang berharga dalam perjalanan belajar kalian sekaligus menjadi bahan evaluasi," ujar Ustadz Imam.
Setelah apel pagi, santri memasuki ruang kelas masing-masing untuk memulai ujian. Mata pelajaran yang diujikan setiap harinya mencakup Matematika, Bahasa Indonesia, IPAS, Mapel yang memuat Pendidikan Agama Islam (PAI), dan beberapa mata pelajaran lainnya. Dengan pengawasan dari para asatidz, suasana ujian berlangsung tertib dan kondusif.
Meskipun menghadapi tantangan dalam menjawab soal-soal ujian, para santri terlihat berusaha mengerjakan dengan serius. Beberapa santri mengaku merasa percaya diri karena telah melakukan persiapan dengan baik. "Saya sudah belajar Ustadzah, jadi saya sudah siap ujian" kata salah satu santri kelas 3.
Di sela-sela ujian, santri diberikan waktu istirahat yang cukup untuk menjaga fokus dan mengurangi ketegangan. Para asatidz juga berperan aktif dalam memberikan dukungan moral kepada santri, mengingatkan mereka untuk tetap tenang dan mengerjakan soal dengan teliti serta menjunjung kejujuran.
Selain sebagai ajang evaluasi akademik, STS juga menjadi sarana bagi santri untuk belajar bertanggung jawab atas hasil yang mereka peroleh. Asatidz di SDTQ Al Ihsan menekankan bahwa nilai bukanlah satu-satunya tolok ukur keberhasilan, melainkan usaha dan ketekunan dalam belajar.
Selama lima hari pelaksanaan ini, STS berjalan dengan lancar tanpa kendala berarti. Dengan sistem pengawasan yang ketat dan persiapan yang matang, ujian ini menjadi momen penting dalam perjalanan akademik para santri.
Dengan berakhirnya STS, para guru akan melakukan penilaian dan analisis hasil ujian untuk memberikan umpan balik yang bermanfaat bagi perkembangan belajar santri. Diharapkan, hasil dari STS dapat menjadi motivasi bagi santri untuk terus meningkatkan prestasi akademik mereka.
SDTQ Al Ihsan optimis bahwa melalui kegiatan ini, santri tidak hanya memperoleh evaluasi atas pemahaman mereka, tetapi juga semakin terlatih dalam menghadapi tantangan akademik dengan sikap yang positif dan penuh tanggung jawab.